Tak seperti biasa nya, jariku begitu kaku untuk menulis dan lengan ku begitu lemas. Saat ini garis bibirku memang kutarik keatas untuk menahan agar mataku tak menjatuhkan air nya, tapi otak ku tak kuat memerintahkan mataku untuk menahan nya ketika aku mengingat bagaimana jika aku berada di posisimu Ria Sartika. Kamu pasti sama seperti kami (teman-teman kelas EI B semester 3) yang merasakan suasana hangat kelas ketika kuliah, suasana genting saat akan presentasi, suasana riuh ketika bercanda dengan teman-teman, kamu masih punya banyak rencana yang ingin kamu kerjakan, dan pasti kamu juga punya mimpi-mimpi yang ingin kamu wujudkan di masa depan.
Di awal semester 3 memang tidak ada kamu di kelas, ternyata kamu menderita sakit. kami masih begitu ingat ketika kami mendapat kabar kondisimu saat itu dengan berat badan hanya 22 kg dengan umurmu yang 19th. Saat itu kami belum mendapat kejelasan sebenarnya penyakit apa yang menggerogoti badanmu. Tapi yang jelas penyakit apapun itu telah membuat semua orang berfikir kamu dalam keadan gawat. Sehari setelah kabar itu kami bergerak ke seluruh penjuru kampus untuk memohonkan bantuan seikhlasnya dengan penuh harapan pundi2 yang terkumpul mampu membeli obat untuk memerangi penyakitmu. Uang yang terkumpul memang tidak bisa membantu mu secara penuh tapi inilah usaha kami yang menyayangimu. Lampung barat bukan lah jarak yang dekat menurutku itu jarak yang sangat jauh di pojok provinsi Lampung, kami datang ke rumahmu dengan mobil yang kami rental, ternyata keadaanmu begitu lemah.
setiap hari kami selalu mendengar namamu dipanggil oleh dosen ketika absensi , Ria Sartika serentak kami menjawab Ria sedang ambil cuti, kata cuti memperjelas bahwa kami begitu berharap kamu akan kembali lagi di tengah-tengah kami. Walaupun saat itu kamu ataupun keluargamu belum mengambil surat resmi yang menyatakan cuti, walaupun saat itu kami sangat pesimis kamu dapat kembali sehat seperti sebelumnya, tetapi walaupun saat itu kami pesimis kami tetap percaya Doa kami akan didengar Tuhan dan Ia akan memberikan yang terbaik.
masih begitu jelas namamu di daftar absensi kelas
- Ade Suci Bunga Mawarni
- Ade Suprayogi
- Anggi Alvionita Mardani
- Anisa selviana
- Amalia Putri
- Aulia L. Nazain
- Aununa
- Destria Leviana
- Dian Deni
- Dwi Athma Suyanti
- Dwi Indah Pertiwi
- Eka Oktora
- Erni Junita
- Hazani
- Idhar Hadi
- Iga Melisa
- Ina Kartika
- Jariah
- Liza Dwi Saputeri
- Mardianti
- Merlina Khusnul KH
- M. Subhan Fauzi
- M. Yasir Setiawan
- Nurhamida
- Nurlailiyah
- Nursyaadi
- Nurul Qilmiyah
- Otha Aprilia Fausanda
- Putri Marsella
- Rendi Aris Nugraha
- Ria Sartika
- Rianti Nur Khairani
- Rifki Prayoga Gunawan
- Siti Yuliati
- Sri Nikmah Putri
- Vania Tri Ayu N Harahap
- Wendi Aris Nugraha
Belum lama ini kami mendapat kabar kondisi mu sudah membaik Alhamdulillah. Kamu sudah mau makan, minum obat, ngobrol, dan mengirimkan sms kepada kami. Bagaikan angin segar di tengah musim panas, seperti tiba-tiba ada air mengalir di di tengah gurun pasir, SMS mu menggemparkan kami, begitu bahagia semua seperti keajaiban.
Kamu meminta kami menjemputmu ke sana ke tempat tinggalmu karena kamu ingin masuk kuliah lagi. Namum maaf kami kurang mengindahkan permintaanmu kami fikir kalau kamu sudah sehat pasti kamu bisa kembali lagi ke Bandar Lampung dengan diantar keluargamu. Namun ternyata bukan itu maksudnya, ternyata kamu ingin bertemu dengan kami untuk yang terakhir kali nya, Tuhan.. begitu jahatnya kami, kami tidak menemui nya di akhir waktu nya, mungkin sahabat kami begitu mengharapkan kedatangan kami hari demi hari, bahkan ketika dia tidak bisa melihat kami lagi, seharusnya kami yang bisa melihat sosoknya datang dan mengantarkannya ke rumah barunya, tapi kami pun tak dapat datang. Innalillahi wa innaillahi rajiun, kabar duka itu datang pada hari minggu, 30 Desember 2012, kami sedang berada di kampung halaman masing-masing karena libur hari tenang persiapan ujian akhir semester, untuk melayat kami harus berkumpul ke Bandar lampung terlebih dahulu baru kami bisa berangkat ke Lampung Barat, kami merasa putus asa tidak mungkin kami dapat mengejar waktu menemuimu, jarak yang kami tempuh ke kediaman mu lebih dari 6jam, terlebih kami harus menempuh perjalan terlebih dulu dari tempat kami ke Bandar lampung. Percuma kalaupun ke sana kami akan sampai pada malam hari nya pasti kamu sudah pindah ke rumah baru mu sebelum kami datang. Ria, bagaimana cara kami memberi tahu mu.. Kami berjanji kami akan berkunjung ke rumah baru mu secepatnya.
Suaramu tak akan pernah terdengar lagi saat absen kehadiran kuliah, saat memesan makanan di kantin kampus, saat presentasi di depan kelas. Derap langkah kakimu tak berbunyi lagi di tengah derap alunan langkah kami ketika berjalan menuju kelas, menaiki tangga,ataupun berlari bersama ke kantin. Namun bukan berarti kamu sendirian memang benar bukan bunyi langkah kaki kami lagi yang akan menemani perjalanamu menuju alam baru akhirat yang kekal, namun derap lantunan doa kami yang senantiasa akan selalu menemanimu. Kami berharap doa-doa kami mampu menjelma menjadi sebuah mobil yang dapat mengantarkan mu dengan selamat melewati jalan menuju tujuan terakhirmu.
tulisan ini dibuat untuk mengenang
Ria Sartika, mahasiswi Fakultas Syariah, Jurusan Ekonomi Islam, Kelas B, angkatan 2011.
untuk siapapun yang mengenal Ria, kami mewakili Ria meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Dan kami mohon doa nya untuk saudari kami Ria Sartika siapapun yang membaca ini. Semoga doa kalian dapat menjadi BBM untuk doa(mobil) kami, menyambung menghantarkan ia dengan selamat menemui Rabb nya.
RIA WE LOVE U really.
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog Infonya Menarik Artikelnya Unik | Sunu E.N
Dilarang Mengcopy-Paste seluruh atau sebagian artikel di atas dalam bentuk apapun. Hak cipta sepenuhnya dipegang oleh Infonya Menarik Artikelnya Unik | Sunu E.N dan dilindungi oleh Digital Millennium Copyright Act (DMCA). Tindakan Copy-Paste bisa secara otomatis membuat blog/website Anda TERHAPUS DARI INDEX GOOGLE.
0 komentar:
Post a Comment